SUARAENERGI.COM – Subsektor migas merupakan salah satu kegiatan usaha yang sangat vital sekali, sehingga kesiapan terkait keamanan maupun keselamatan harus benar terjaga. Dalam kaitan itulah, Kementerian ESDM melalui Ditjen Migas mendukung Latihan Keadaan Darurat Pertamina-TNI AL, sebagai upaya untuk menjamin keselamatan dan keamanan obyek vital nasional migas khususnya kegiatan operasi Pertamina di wilayah Balikpapan, Kalimantan Timur.
Demikian dikemukakan Direktur Teknik dan Lingkungan (Dirtekling) Migas, Kementerian ESDM Mirza Mahendra di sela-sela kegiatan Emergency & Major Crisis Exercise Pertamina – TNI AL yang diselenggarakan di Sepinggan Field zona 10, Balikpapan, Kalimantan (23/11/2023).
Adapun kegiatan Emergency & Major Crisis Exercise Pertamina-TNI AL tersebut dipusatkan di KRI Semarang dengan lokasi di daerah Teluk Balikpapan, yang dihadiri juga oleh Panglima Komando Armada Republik Indonesia (Pangkoarmada RI) Laksamana Madya TNI Heru Kusmanto dan SVP HSSE PT Pertamina (Persero) Lelin Aprianto beserta jajarannya.
Kegiatan tersebut meliputi simulasi pembebasan Kapal MT Sanga-sanga (Kapal Pengangkut BBM) oleh Pasukan Elit TNI AL yakni Pasukan Anti Teror Detasemen Jalamangkara (Denjaka), yang dibajak di Perairan Balikpapan. Serta simulasi pembebasan pembajakan yang terjadi pada fasilitas penyimpanan minyak mentah di Lawe-lawe, Platform Sepinggan PHKT dan Kilang Pengolahan RU V. Simulasi pembebasan tersebut, disertai dengan simulasi penerapan komunikasi tanggap darurat antara pihak Pertamina dengan Kementerian ESDM, TNI, Kepolisian, Pemda serta instansi terkait lainnya.
“Jadi tadi kita sudah lihat size skill ini dari awal sampai dengan akhir, skenario yang cukup komprehensif, kita menggabungkan unsur keamanan dan keselamatan di sini dan melibatkan banyak multi aspek. Multi kenapa, ada dari hulu sampai dengan hilir subholding Pertamina-nya semua terlibat, dan Alhamdulillah tadi bisa terselesaikan,” lanjut Mirza.
Pada kesempatan yang sama, Panglima Komando Armada Republik Indonesia (Pangkoarmada RI) Laksamana Madya TNI Heru Kusmanto mengatakan bahwa pelaksanaan latihan penanganan gangguan keamanan di laut dilakukan dengan cepat dengan menerjunkan 274 personel TNI AL yang terdiri dari Denjaka, Kopaska, Pasmar dan Kolatmar. Selain itu, Alutsista TNI AL yang dikerahkan pada kegiatan ini, antara lain KRI Semarang, KRI Sidat, Cassa, Helikopter Bell dan Sea Rider.
“Kita melaksanakan latihan penanganan gangguan keamanan di laut khususnya menangani gangguan keamanan baik itu perompakan maupun sabotase sehingga kita harapkan bahwa kekuatan ini lebih solid dan sinergis bekerja sama dengan Pertamina,” tutur Heru.
Sementara itu, Lelin Aprianto SVP HSSE PT Pertamina (Persero) menuturkan bahwa dipilihnya Balikpapan sebagai lokasi latihan adalah karena di kota ini Pertamina memiliki berbagai entitas bisnis yang komprehensif baik dari tingkat Holding hingga level Subholding yang lengkap.
“Di Balikpapan salah satu lokasi di mana Pertamina Group memiliki aset dan subholding yang lengkap sehingga keterlibatan hampir keseluruhan pihak bersama TNI AL bisa maksimal dalam latihan ini. Kami mengapresiasi TNI AL atas terselenggaranya latihan bersama ini,” ungkap Lelin.
“Sekali lagi terimakasih banyak atas kerja samanya bersama-sama, kita berharap ini tidak terjadi secara real tetapi kita harus siap siaga dalam kejadian yang apapun terjadi ke depannya,” tutup Mirza menimpali.
*****
Telah diberitakan dalam website suaraenergi.com pada tanggal 28 November 2023, pukul 16:26 WIB